Pelet dan susuk adalah solusi yang telah dicoba
oleh beberapa orang untuk membuat wanita yang mereka sukai menjadi jatuh cinta
kepadanya. Tips cinta ini katanya telah terbukti dan bisa dihandalkan. Ilmu
pelet pemikat hati wanita ini juga bisa dipakai saat ikut casting sinetron dan
iklan agar bisa terpilih menjadi bintang di kemudian hari.
Kesyirikan pada Susuk dan
Pelet
Ibnu Mas’ud radhiyallahu
‘anhu berkata, bahwa
beliau mendengar Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallambersabda ;
إِنَّ الرُّقَى وَالتَّمَائِمَ وَالتِّوَلَةَ شِرْكٌ
“Sesungguhnya mantera-mantera, jimat-jimat dan
pelet adalah syirik” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa
hadits ini shahih).
Tiwalah yang dimaksud dalam hadits ini adalah
sesuatu yang dibuat dan diklaim bisa membuat perempuan lengket pada suami dan
sebaliknya (Lihat Kitab
Tauhid, Syaikh Muhammad At Tamimi). Jadi bisa saja tiwalah itu
berupa pelet, jimat, susuk, dan bulu perindu. Namun sebagian ulama mengatakan
bahwa tiwalah yang dimaksud adalah jika berasal dari sihir (Lihat Syarh Kitab Tauhid, ). Al Hafizh
Ibnu Hajar mengatakan bahwa tiwalah ini diperoleh dari jalan sihir (Fathul
Bari, 10: 196). Sehingga jika pemikat hati atau pemikat cinta
berupa susuk, jimat dan bulu perindu, maka termasuk dalam kategori tamimah
(jimat-jimat). Dan jimat-jimat itu terlarang sebagaimana telah disebutkan pula
dalam hadits di atas.
Memakai pelet termasuk syirik karena di dalamnya
ada keyakinan untuk menolak bahaya dan mendatangkan manfaat dari selain Allah Ta’ala.
Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin berkata, “Tiwalah tergolong syirik
karena tiwalah bukanlah sebab syar’i (yang didukung dalil) dan bukan pula sebab
qodari (yang dibuktikan melalui eksperimen).”
Cincin Kawin yang Berbuah
Petaka
Cincin kawin bisa termasuk terlarang jika diyakini
bahwa jika cincin tersebut jika dilepas dari pasangan bisa mendatangkan bahaya.
Artinya, cincin kawin bisa jadi masalaha besar jika disertai keyakinan keliru.
Rumah tangga bisa abadi atau tidak tergantung dikenakannya cincin tersebut, ini
keyakinan keliru.
Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata,
“Jika cincin kawin tersebut diyakini bisa mendatangkan manfaat dan menolak
bahaya. Jika ada keyakinan bahwa cincin tersebut masih ada di tangan suami,
maka ikatan pernikahan akan terus terjalin. Jika tidak dikenakan, maka akan
rusak. Jika niat seperti ini yang ada ketika menggunakan cincin kawin, maka
termasuk syirik ashgar (kecil).
Jika niat seperti ini tidak ada dan tidak mungkin
ia berniat seperti itu (artinya: cuma sekedar memakai cincin kawin), maka
cincin kawin masih tetap terlarang karena termasuk bentuk tasyabuh (meniru-niru
adat non muslim).
Jika cincin kawin yang dikenakan berasal dari
emas, maka terlarang dikenakan oleh pria. Ini sisi terlarang ketiga dari cincin
tersebut.
Intinya cincin kawin bisa berbuah masalah yaitu
bisa termasuk syirik, bisa menyerupai adat Nashrani (non muslim), atau bisa
terlarang karena berasal dari emas dan digunakan oleh pria. Jika terlepas dari
tiga masalah tadi (tidak ada unsur syirik, tidak ada unsur tasyabbuh,
tidak menggunakan cincin dari emas tetapi dari logam lainnya), maka boleh.” (Al
Qoulul Mufid, 1: 182).
Jodoh Tak Kan Ke Mana
Jodoh jelas tidak akan ke mana. Yang Allah telah
takdirkan, itulah yang kita peroleh dan tidak akan luput dari kita. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ;
كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ
يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ
“Allah telah mencatat takdir setiap makhluk
sebelum 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi” (HR.
Muslim, dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash).
hadits dalam kitab Sunan disebutkan ;
أَنَّ مَا أَصَابَكَ لَمْ
يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ وَأَنَّ مَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيبَكَ
“Apa saja yang ditakdirkan akan menimpamu, maka
tidak akan luput darimu. Apa saja yang ditakdirkan akan luput darimu, maka
tidak akan menimpamu” (HR. Abu Daud. Syaikh Al Albani mengatakan
bahwa hadits ini shahih).
Beriman kepada takdir, inilah landasan kebaikan
dan akan membuat seseorang semakin ridho dengan setiap cobaan. Ibnul Qayyim
mengatakan, “Landasan setiap kebaikan adalah jika engkau tahu bahwa setiap yang
Allah kehendaki pasti terjadi dan setiap yang tidak Allah kehendaki tidak akan
terjadi”
Lantas mengapa mesti memikat pasangan atau jodoh
dengan pelet dan susuk? Ini tanda kurang percaya pada takdir ilahi. Cuma kita
saja yang berusaha dengan cara yang halal.
Bagaimana Memikat Hati
Pasangan..?
Cara ampuh bagi yang sudah memiliki pasangan agar
tetap lengket kayak perangko dengan pasangannya tidak ada jalan lain selain
melakukan kewajibannya sebagai suami atau istri. Mengapa mesti ke dukun untuk
minta suami dipelet, tetapi di rumah tidak pernah berdandan cantik di hadapan
suami dan tidak pernah melakukan kewajiban lainnya. Cobalah jadi istri yang
taat, maka ia akan mendapatkan keutamaan berikut ini.
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ
شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى
الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima
waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga
kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka
dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga
melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad dan Ibnu
Hibban. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih).
قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ
وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا
يَكْرَهُ
Pernah ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam, “Siapakah wanita yang paling baik?”
Jawab beliau, “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat
suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri
dan hartanya sehingga membuat suami benci” (HR. An-Nasai dan Ahmad.
Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih)
Cobalah lihat bagaimana jika istri taat pada Allah
dengan rajin ibadah dan selalu berpenampilan istimewa di hadapan suami, tentu
akan membuat suami semakin lengket.
Sedangkan bagi yang belum dapat jodoh, teruslah
perbaiki diri menjadi lebih baik. Dan perbanyaklah do’a, maka jodoh pun tak kan
ke mana. Do’a yang bisa dipanjatkan untuk mendapatkan jodoh adalah do’a sapu
jagad, karena do’a ini mencakup kebaikan dunia dan akhirat. Termasuk di
dalamnya adalah jodoh. Do’a tersebut adalah ;
رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي
الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia
dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka”
(QS. Al Baqarah : 201).
Walau Ampuh, Tidak Bisa
Dikatakan Halal
Ibnu Taimiyah dalam Majmu’ Al Fatawa (1: 264) memberikan
pelajaran bahwa walau tercapainya tujuan dalam sebagian cara, tidak bisa
menghalalkan cara tersebut. Begitu pula dalam hal ini, walau pelet dan susuk
terlihat ampuh dan terbukti bagi sebagian orang, maka tidak menunjukkan
perbuatan tersebut halal. Syirik jelas saja terlarang walaupun tercapai maksud.
Seperti dicontohkan oleh Ibnu Taimiyah mengenai
tercapainya tujuan tidak menunjukkan halalnya cara yang dilakukan ;
. وَلَيْسَ مُجَرَّدُ كَوْنِ الدُّعَاءِ حَصَلَ بِهِ الْمَقْصُودُ
مَا يَدُلُّ عَلَى أَنَّهُ سَائِغٌ فِي الشَّرِيعَةِ فَإِنَّ كَثِيرًا مِنْ
النَّاسِ يَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مِنْ الْكَوَاكِبِ وَالْمَخْلُوقِينَ
وَيَحْصُلُ مَا يَحْصُلُ
“Tidaklah tercapainya do’a yang dimaksud
menunjukkan sesuatu itu boleh menurut syari’at. Lihatlah tidak sedikit yang
berdo’a pada selain Allah, seperti meminta pada bintang-bintang dan meminta
do’a pada makhluk (bukan pada Allah), do’anya terkabul (padahal perbuatannya keliru
dan termasuk syirik)” (Majmu’ Al Fatawa, 1: 264).
Semoga Allah menyelamatkan kita dan keluarga kita
dari berbagai macam bentuk penghambaan kepada selain Allah serta menjauhkan
kita dari berbagai kesyirikan.......Amiin Ya Rabb....
Wa billahit taufiq.

No comments :
Post a Comment