THANK YOU HAVE TO VISIT BLOG ZULKARNAIN/"STUDENTS AMIKI BANDA ACEH"/SEMOGA BERMANFAAT TUNTUTLAH ILMU DARI AYUNAN SAMPAI KE LIANG LAHAT
ild

Monday, December 14, 2015

CINTA, KASIH SAYANG DAN PERNIKAHAN DALAM ISLAM

No comments :

Banyak orang menyangka bahwa cinta diperoleh ketika sebelum menikah, menurut mereka saling berkenalan antara satu sama lain, mereka bergurau senda, bermesra, berkasih sayang, dan melakukan apa yang diharamkan oleh Allah Subhanahu Wata’ala sebelum dari akad dan pernikahan. Maka sesungguh nya apa yang difikirkan oleh kebanyakan dari pada manusia itu adalah sesuatu yg dilarang oleh Allah swt dan diharamkan kerana ia perbuatan yang menghampiri zina. Dan apabila kita mengikut perjalanan hidup manusia tanpa ilmu yang benar, kita akan lebih mudah terjurus kelembah kesesatan dan kemaksiatan.
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk” (Surah Al-Isra’, 17:32).
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” (Surah al-An’am, 6:116).
Karena pada masa mereka yang disebut sebagai berpacaran/couple, adalah masa yang sangat sulit untuk mengenal pasti kejujuran dan memahami kepribadian, pada masa itu lah pasangan masing-masing sedang menjadi pelakon terbaik, melakukan penyamaran yang amat tersembunyi terhadap pasangannya.
Maka, oleh sebab itu kita tidak melihat banyaknya terjadi kegagalan dalam membangun rumah tangga seperti pasangan yang mendirikan rumah tangga nya dengan berpacaran, bahkan banyak pula diantara mereka gagal sebelum sampai kehari pernikahan, atas desakan nafsu yang meronta-ronta dan kemudian ia mengorbankan segalanya termasuk kehormatan dirinya.
Mengapa ini terjadi?, mengapa perkawinan yang didirikan atas dasar berpacaran tidak akan bertahan lama?, Kerana apa yang selama ini ditutupi telah tersingkap, kerana perkahwinan yang seharusnya menjadi luar biasa menjadi biasa, maka nyata emas dari loyang telah jelas benang dan suteranya. Tidak mungkin mawaddah dan rahmah yg begitu mulia dan indah bisa tumbuh dengan sempurna kecuali dalam pernikahan yang sah dan cinta yang dibangun selepas pernikahan.
Seharusnya, setelah menikah baru muncul mawaddah dan mahabbah. Setelah menikah baru timbul rasa kasih sayang. Ini sejalan dengan Kalamullah yang mengatakan hanya dengan selepas pernikahan, maka Allah SWT akan menjadikan rasa cinta, kasih dan sayang kepada suami dan isteri.
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir” (Surah Ar-Ruum, 30:21)
Ibnu Kathir r.a berkata, “Dia menjadikan antara mereka berdua mawaddah yaitu mahabbah atau cinta dan rahmah yaitu kasih sayang, seorang laki-laki memperisterikan dan bertahan dengan isterinya dan kerana cinta kepadanya atau rasa kasih sayang sebab lahirnya anak dari rahim isterinya, atau sang isteri menuntut nafkah darinya, atau kerana kesamaan sifat antara mereka berdua atau kerana sebab lainnya. (Tafsir al-Qur’anul ‘Azim, Tahqiq:sami Muhammad Salamh, Juz 6/309 Dar Thaybah, cet. II Riyadh)
Ibnu Qayyim r.a berkata, “Seseorang tidak dicela dalam kasih sayang dan mabuk cinta terhadap isterinya, kecuali kasih sayang tersebut menyibukkan dirinya dari mencintai yang lebih bermanfaat yaitu cinta kepada Allah Subhanahu Wata’ala dan RasulNya atau mempersempitkan kecintaannya kepada Rasulullah SAW. Kerana semua kecintaan yang menyempitkan kecintaan terhadap Allah Subhanahu Wata’ala dan RasulNya, sekiranya dapat melemahkan atau mengurangi kecintaan tersebut, maka ia tercela. Jika akan memperkukuh kecintaan kepada Allah SWT dan RasulNya dan menjadi sebab kekuatannya, maka ia terpuji”
Cinta yang bermanfaat terbagi kepada tiga:Cinta kepada Allah, Cinta kerana Allah dan Cinta terhadap sesuatu yang dapat membantu kepada ketaatan kepada Allah SWT dan menjauhi maksiat kepadaNya.
Cinta yang mudharat terbagi kepada tiga juga:Cinta bersama Allah, Cinta terhadap apa yang dimurkai Allah, dan Cinta terhadap semua yang dapat memutuskan kecintaan Allah atau menguranginya. Ini lah enam pembahagian cinta yang menjadi asas dan dasar cinta semua manusia. Kecintaan kepada Allah SWT  yang berasal dari cinta yang bermanfaat tadi adalah dasar segala cinta yang terpuji dan ia menjadi dasar iman, tauhid dan dua bahagian lainnya hanya sebagai pelengkap sahaja.


ذو القرنين

CARA BERSETUBUH YANG BAIK DI DALAM ISLAM

No comments :
Bismillahirrahmanirrahim,,,,,,,,

Nabi Muhammad S.A.W. bersabda,yang artinya
“Barang siapa yang hendak bersetubuh dengan Istrinya maka ikuti cara-caraku, jika kamu mengikuti caraku, maka kamu akan di karuniai anak yang bagus shaleh dan berilmu banyak”.
Jika kamu hendak melakukan persetubuhan dengan Istrimu maka hendaknya suami istri mandi agar syahwat sisuami lebih kuat, Sesudah mandi kedua-duanya (Suami-Istri) memakai pakaian yang baru sebagaimana hendak bepergian dan memakai minyak wangi atau parfum, kemudian si suami memberi salam dengan ucapan ;
"Assalaamu alaikum yaa babar rahmat"
Kemudian sang Istri menjawab ;
"Alaika wa alaiyas salaam"
Kemudian suami memegang pucuk rambut istrinya di cium tiga kali dengan membaca shalawat tiga kali, kemudian suami merangkul leher istrinya dengan mencium pipi kanan dan kiri sambil membaca shalawat tiga kali, kemudian mencium buah dadanya yang kanan dan kiri sambil membaca syahadat sekali-sekali, kemudian mencium kening bawah antara alis kanan dan kiri dengan membaca Al-Fatihah sekali dan Al-Ikhlas sekali, Kemudian Suami mendekap istri tiga kali dengan membaca shalawat barulah mulai bersetubuh dengan membaca ayat di bawah ini ;
"Alhamdu lillahil ladzii khalaqa minal maa'i basyaran faja'alahu nasaban wa shihran wa kaana rabbuka qadiira".
Selama dalam bersetubuh hatinya harus selalu ingat Allah dan membaca do’a ;
"Allahumma jannibnaa wa jannibisy syaithaana alaa maa razaqtanaa innaka alla kulli sya'in qadiiru"
( Artinya; “Wahai Allah jauhkanlah kami dan jauhkanlah syaitan atas rezeki yang Engkau berikan kepada kami, sesungguhnya Engkau adalah Kuasa atas segala sesuatu” ).
Di ceritakan oleh Imam Syafi'i Ra. beliau berkata ; Waktu yang paling bagus untuk "jima"/bersetubuh adalah malam jum'at, malam senin, dan malam kamis, karna Nabi Muhammad melakukan "jima" pada malam tersebut, karna pada malam tersebut faidahnya kelak anaknya akan pandai qitab Al-Qur'an. Dan malam Senin bisa menghafal Al-Qur'an. Dan malam Kamis kelak anaknya menjadi Mu'min.

BERSETUBUH YANG MAKRUH :
  •   Di makruhkan bersetubuh pada malam permulaan dan penutupan tanggal, karna pada malam tersebut seluruh syaitan ikut mendatanginya dan ikut dalam persetubuhan dan anaknya tidak mempunyai akal.
  •   Makruh melakukan persetubuhan dengan telanjang tanpa sehelai kain penutup, karna anaknya kelak tidak ada sifat malu.
  •     Makruh jika melakukan hubungan pada malam hari Raya Idul Fitri atau Idul Adha, karna anaknya akan menjadi cacat atau buntung di anggota tubuhnya.
  •    Jangan berhubungan pada malam rabu, karna anaknya kelak akan menjadi anak yang dhalim.
  •    Janganlah bersetubuh dengan melihat bintang karna dapat menyebabkan anaknya hilang cahayanya.
  •     Jangan bersetubuh dengan melihat alat kelamin istrinya karna dapat menyebabkan anaknya hilang hatinya/ buta.
  •     Jangan bersetubuh pada waktu akan bepergian karna kelak anaknya akan menjadi boros atau menghamburkan uang.
  •     Janganlah bersetubuh pada malam Minggu, Selasa, Rabu, Sabtu, karna semua itu tidak di sunahkan. 


BERSETUBUH YANG HARAM :
·        Haram hukumnya bersetubuh dalam keadaan Istrinya datang bulan atau Haid / nifas. atau baru melahirkan sampai istri sudah melakukan mandi untuk menghilangkan hadas.
·        Haram hukumnya bersetubuh dengan istri dengan cara seperti binatang / dari belakang.
·        Haram hukumnya bersetubuh pada dubur, membawa ayat-ayat Al-Qur'an dan zimat yang bertuliskan ayat Allah dan Malaikat.
·      Haram hukumnya bersetubuh di dalam Masjid, pada bulan puasa di siang  hari, dan pada waktu melakukan Ihram Haji.

TEMPAT KELUAR MANI / MEMPEROLEH KENIKMATAN BERSETUBUH BAGI PEREMPUAN :
·   Jika pada tanggal 1/ : Tempatnya di kaki kanan, maka hendaknya di garuk.
·   Jika pada tanggal 2/ : Tempatnya di betis kanan hendaknya di garuk dengan keras.
·   Jika pada tanggal 3/ : Tempatnya di lutut kanan hendaknya di garuk dengan keras-keras.
· Jika pada tanggal 4/ : Tempatnya ada di paha / pupu, hendaknya di impitkan dengan paha laki-laki.
· Jika pada tanggal 5/ : Tempatnya ada di tembuni / alat kelamin maka hendaknya di pinggir farji / alat kelamin di usap-usap keras.
·     Jika pada tanggal 6/ : Tempatnya ada di bawah ketiak, hendaknya di garuk atau di raba pelan.
·     Jika pada tanggal 7/ : Tempatnya ada di dada, maka hendaknya di dekap pelan-pelan.
·    Jika pada tanggal 8/ : Tempatnya ada di buah dada, maka hendaknya di pegang pelan-pelan.
·    Jika pada tanggal 9/ : Tempatnya ada di bibir, maka hendaknya di cium atau di kecup keras-keras.
·        Jika pada tanggal 10/ : Tempatnya ada di leher, maka hendaknya di himpit dengan leher laki-laki atau di kecup.
·      Jika pada tanggal 11/ : Tempatnya ada di mata, maka hendaknya di cium matanya.
·     Jika pada tanggal 12/ : Tempatnya ada di alis, maka hendaknya di cium alisnya.
·     Jika pada tanggal 13/ : Tempatnya ada di keningnya, maka hendaknya di cium keningnya.
·     Jika pada tanggal 14/ : Tempatnya ada di ubun-ubun, maka hendaknya di usap keras-keras.
·  Jika pada tanggal 15/ : Tempatnya ada di seluruh tubuhnya, maka hendaknya di dekap badanya dengan di sertai rayuan agar lebih dapat menimbulkan kenikmatan yang lebih dasyat.

EMPAT MALAM YANG PERLU DIHINDARI
1. Malam hari raya Qurban ( ‘Idul adha ).
2. Malam pertama dari setiap bulan.
3. Malam pertengahan dari setiap bulan.
4. Malam terakhir dari setiap bulan.

HINDARI BERSETUBUH SA’AT HAUS DAN EMOSI
Bila seseorang ingin melakukan hubungan bersetubuh dengan isterinya, sedang ia dalam keadaan haus sekali, lapar dam emosi maka sebaiknya keinginan itu ditunda saja. Sebab hal ini dapat melumpuhkan kekuatan, sebagaimana yang telah dikatakan oleh Imam Al - razi.

Demikian pula ketika ia sedang dalam puncak kegirangan yang berlebihan, kesedihan yang mendalam dan ketika ia dalam kondisi kurang tidur. Karena bersetubuh dalam keadaan dan kondisi tersebut dapat melumpuhkan kekuatan.
 
back to top