Islam telah menjadi agama dengan pertumbuhan yang
sangat cepat di beberapa negara Eropa. Disaat maraknya aksi anti-islam di dunia
barat justru membuat Islam semakin kuat untuk tumbuh disana.
Di Eropa sendiri, Islam menjadi agama dengan
pertumbuhan populasi tercepat. Bahkan beberapa negara di Eropa yang menjadikan
Islam sebagai agama resmi di negaranya memberikan hak-hak istimewa bagi pemeluk
Islam.
Kita tahu bahwa Islam saat ini sedang dalam
situasi yang sulit, aksi-aksi teorisme yang mengatasnamakan Islam tentu saja
membuat agama ini menjadi semakin buruk citranya di mata masyarakat barat.
Namun, ditengah-tengah isu islamphobia ternyata beberapa negara di Eropa
memiliki jumlah populasi muslim yang tidak sedikit. Berikut ini lima
diantaranya:
1. Turki
1. Turki
Total populasi: 68.7 juta
Penduduk Muslim: 68 juta (99%)
Meskipun Turki adalah negara sekuler, Islam adalah
bagian penting dari kehidupan Turki. Keinginannya untuk bergabung dengan Uni
Eropa sebagai anggota mendapat penentangan dari sejumlah Negara Eropa yang
merasa khawatir Negara berpenduduk mayoritas Islam itu tak dapat menyesuaikan
diri dengan Negara Eropa lain.
Total populasi: 3,1 juta
Penduduk Muslim: 2,2 juta (70%)
Dulu Albania melarang segala bentuk ibadah hingga pada akhirnya di tahun 1990-an, Albania memasuki masa transisi menjadi negara Demokrasi. Kini Islam dipeluk oleh hampir sebagian besar penduduknya. Dan, kebanyakan orang Albania adalah Muslim Sunni. Hal ini terkait dengan latar belakang sejarah bangsa tersebut.
3. Bosnia Hercegovina
Total populasi: 3,8 juta
Penduduk Muslim: 1,5 juta (40%)
Bosnia-Hercegovina telah pulih dari perang antar-etnis berdarah yang terjadi 1992-95. Sekitar 250.000 orang tewas dalam konflik antara Muslim Bosnia, Kroasia dan Serbia. Hampir 8.000 Muslim Bosnia dibunuh oleh Serbia di Srebrenica pada tahun 1995, ini merupakan kekejaman terburuk Eropa sejak Perang Dunia II. Akibatnya, banyak umat Islam yang terlantar, begitu pula anggota masyarakat lainnya. Sampai kini pasukan penjaga perdamaian tetap ada di negeri ini.
Dulu Albania melarang segala bentuk ibadah hingga pada akhirnya di tahun 1990-an, Albania memasuki masa transisi menjadi negara Demokrasi. Kini Islam dipeluk oleh hampir sebagian besar penduduknya. Dan, kebanyakan orang Albania adalah Muslim Sunni. Hal ini terkait dengan latar belakang sejarah bangsa tersebut.
3. Bosnia Hercegovina
Total populasi: 3,8 juta
Penduduk Muslim: 1,5 juta (40%)
Bosnia-Hercegovina telah pulih dari perang antar-etnis berdarah yang terjadi 1992-95. Sekitar 250.000 orang tewas dalam konflik antara Muslim Bosnia, Kroasia dan Serbia. Hampir 8.000 Muslim Bosnia dibunuh oleh Serbia di Srebrenica pada tahun 1995, ini merupakan kekejaman terburuk Eropa sejak Perang Dunia II. Akibatnya, banyak umat Islam yang terlantar, begitu pula anggota masyarakat lainnya. Sampai kini pasukan penjaga perdamaian tetap ada di negeri ini.
Penduduk Muslim: 630,000 (30%)
Agama terbesar di Makedonia adalah Ortodoks Macedonia, namun hampir sepertiga dari penduduk menyebut dirinya Muslim. Makedonia termasuk Negara yang terhindar dari kekerasan antar-etnis yang menimpa negara-negara di Balkan menyusul pecahnya Yugoslavia.
Total populasi: 10.8 juta (termasuk Kosovo)
Penduduk Muslim: Serbia dan Montenegro - 405,000 (5%); Kosovo - sekitar 1,8
juta (90%)
Di Serbia dan Montenegro agama yang dominan Ortodoks Serbia, sedangkan Islam adalah agama kedua terbesar di negara tersebut dengan perhitungan muslim sekitar 5% dari populasi, namun di Montenegro sekitar 20%.
Komunitas Muslim dianggap sebagai salah satu dari
tujuh komunitas-komunitas religius tradisional. Sementara di Kosovo, pada akhir
1990-an terjadi konflik yang menghancurkan setelah Pasukan Pembebasan Kosovo,
didukung oleh mayoritas etnis Albania yang kebanyakan adalah muslim melakukan
pemberontakan terbuka terhadap kekuasaan Serbia. Lalu, Presiden Yugoslavia
Slobodan Milosevic melakukan 'pembersihan etnis' terhadap penduduk Albania
Kosovo.
Akibatnya, ribuan orang mati dan ratusan ribu
mengungsi. Begitu parahnya, sehingga NATO pun turun tangan pada Maret dan Juni
1999 dalam 'peperangan' itu dan mendorong pasukan Serbia dan Kosovo tetap
berada di bawah kendali PBB.
Frustasi yang dalam dirasakan komunitas etnis
Albania dan kekhawatir akan masa depan minoritas Kosovo. Serangan terhadap
etnis minoritas Kosovo oleh Serbia menyebabkan menurunnya populasi mereka dan
ini hal yang memprihatinkan.





No comments :
Post a Comment